Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

Jangan Kembali (tuk) Mengulang

Bagian mana dari percakapan-percakapan kita yang benar-benar kamu lupakan? Pelukan mana yang sudah mampu kamu hilangkan? Bukankah begitu banyak hal yang kita sepakati? Lalu, kenapa tiba-tiba semua menjadi tak berarti? Bagaimana kamu mampu melukai seseorang yang pernah dengan sepenuh hati kamu peluk dengan rindu? Apa kamu lupa, kita pernah sedekat nadi tentang bahagia? Di malam yang terasa dingin ini, aku ingin memelukmu lebih lama. Mungkin, tidak akan mengubah apa-apa, tetapi setidaknya bisa menenangkan pikiran-pikran burukku yang gusar. Apa tidak terlintaskah di kepalamu tentang hari-hari yang lalu? Perihal yang pernah sama-sama kita simpan dalam hati. Kamu mungkin sudah lupa hari-hari penting yang pernah kita lalui. Jalan-jalan yang pernah kita tempuh. Atau semua kenangan yang pernah membuat kita benar-benar utuh. Namun, bagiku semua tetap saja sama. Semua kehilangan masih saja menjadi hal yang aku miliki. Hal-hal yang tak pernah bisa lepas, meski bagimu semuanya mungkin sudah ka...

Perihal Aku

Apa kabar? Terlalu kakukah bila aku membuka tulisan ini dengan bertanya kabarmu? Namun bila bertanya tentang kesungguhan, aku benar-benar ingin tahu bagaimana kabarmu sekarang, aku benar-benar sangat ingin tahu keseharianmu sekarang. Baik-baik kah kamu disana? Aku ingin sekali menjelaskan kegelisahan yang tak kunjung usai, bahkan hingga saat aku menulis ini. Sungguh sudah membatu rasamu, sudah pudar pula dibawa sang angin malam. Katamu kamu ingin menikmati kesendirianmu tanpa ada aku di dalamnya. Maka sejak saat itu aku selalu mengurungkan niat bilamana hasrat ingin mengirimkanmu beberapa pesan. Bahkan kontakmu sudah tidak ada diponselku. Untuk kesekian kali aku mohon maaf bila ini memang salahku, mungkin aku membosankan, atau memang itu hanya alasanmu, entahlah. Aku minta maaf bila banyak mimpi yang aku sia-siakan begitu saja, bila harap yang kuhancurkan begitu banyak, bila rinduku ini mengusik waktumu. Andai kamu bisa lebih mengerti kondisiku, betapa kalutnya aku, betapa reda...