Jangan Kembali (tuk) Mengulang
Bagian mana dari percakapan-percakapan kita yang benar-benar kamu lupakan? Pelukan mana yang sudah mampu kamu hilangkan? Bukankah begitu banyak hal yang kita sepakati? Lalu, kenapa tiba-tiba semua menjadi tak berarti? Bagaimana kamu mampu melukai seseorang yang pernah dengan sepenuh hati kamu peluk dengan rindu? Apa kamu lupa, kita pernah sedekat nadi tentang bahagia? Di malam yang terasa dingin ini, aku ingin memelukmu lebih lama. Mungkin, tidak akan mengubah apa-apa, tetapi setidaknya bisa menenangkan pikiran-pikran burukku yang gusar. Apa tidak terlintaskah di kepalamu tentang hari-hari yang lalu? Perihal yang pernah sama-sama kita simpan dalam hati. Kamu mungkin sudah lupa hari-hari penting yang pernah kita lalui. Jalan-jalan yang pernah kita tempuh. Atau semua kenangan yang pernah membuat kita benar-benar utuh. Namun, bagiku semua tetap saja sama. Semua kehilangan masih saja menjadi hal yang aku miliki. Hal-hal yang tak pernah bisa lepas, meski bagimu semuanya mungkin sudah ka...