Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2017

Aku (tak) Marah

Kau tahu rasanya menangis hingga sesegukan karena ditinggalkan? Bukan, maksudku karena pernah diistimewakan, kemudian diabaikan. Kau tahu? Aku merasakannya. Ada satu ketika aku pernah dianggap sebagai sosok olehmu. Dianggap sebagai perempuan yang pantas diperjuangkan, yang pantas untuk diistimewakan, dan yang pantas untuk dibanggakan. Perempuan mana yang tak menaruh harap pada laki-laki yang memperlakukannya seperti itu? Lalu, ketika aku mulai tak tanggal darimu, kamu pergi meninggalkan. Kamu mulai tak mendengar apapun yang aku katakan. Kamu mengabaikan semua kekhawatiranku. Kamu melakukan apapun tanpa lihat adanya aku disini. Bahkan, kamu seolah melupakan bahwa kamu pernah menganggapku sebagai sosok yang kamu banggakan. Kau tahu rasanya menjaga perasaan dengan sangat tetapi dibalas dengan semua kekecewaan? Kau tahu? Apa kau tahu rasanya dituntut menjadi semua yang kamu inginkan tetapi tak ada balasan sedikitpun darimu? Dan hanyalah angan yang ku dapat? Kau tahu? Aku ...